Contoh Kasus Cybercrime di Indonesia
Adapun contoh-contoh kasus Cybercrime yaitu sebagai berikut:
1. Typo Site
Kejahatan dengan target online banking muncul dengan memanfaatkan kelemahan
sistem layanan online bangking, salah satu modus yang terjadi diIndonesia
adalah typosite (situs palsu). Contoh sumber lubang keamanan sistem E-banking.
Modus
kejahatan typo site yaitu caranya, pelaku membuat situs yang memiliki nama yang
hampir serupa dengan situs resmi lainnya. Misalnya saja, sebuah situs resmi
yang memiliki alamat di http://anakku.com/ dibuat samarannya dengan alamat
http://anaku.com/.
Typo site dapat dengan mudah dibuat untuk domain .COM, .NET, .ORG, dan beberapa jenis domain lainnya. Setiap orang bisa menamakan situsnya tersebut dengan nama apa saja selama domain itu belum dimiliki orang lain. Dan kemudian si pembeli nama-nama domain yang mirip itu dapat membuat tampilan situsnya 100% mirip aslinya, sehingga seringkali orang yang salah ketik tidak menyadari bahwa ia sebenarnya berada di situs yang salah. Biasanya yang sering disalahgunakan adalah situs-situs dari bank resmi. Tujuannya tak lain adalah untuk menangkap user ID, password atau data-data pribadi lainnya. Data-data tersebut kemudian dimanfaatkan untuk melakukan transaksi illegal.
Typo site dapat dengan mudah dibuat untuk domain .COM, .NET, .ORG, dan beberapa jenis domain lainnya. Setiap orang bisa menamakan situsnya tersebut dengan nama apa saja selama domain itu belum dimiliki orang lain. Dan kemudian si pembeli nama-nama domain yang mirip itu dapat membuat tampilan situsnya 100% mirip aslinya, sehingga seringkali orang yang salah ketik tidak menyadari bahwa ia sebenarnya berada di situs yang salah. Biasanya yang sering disalahgunakan adalah situs-situs dari bank resmi. Tujuannya tak lain adalah untuk menangkap user ID, password atau data-data pribadi lainnya. Data-data tersebut kemudian dimanfaatkan untuk melakukan transaksi illegal.
1.
Keylogger
Modus lainnya
adalah keylogger. Hal ini sering terjadi pada tempat mengakses Internet umum
seperti di warnet. Program ini akan merekam karakter-karakter yang diketikkan
oleh user dan berharap akan mendapatkan data penting seperti user ID maupun
password.
Semakin sering
mengakses Internet di tempat umum, semakin rentan pula terkena modus operandi
yang dikenal dengan istilah keylogger atau keystroke recorder ini. Sebab,
komputer-komputer yang berada di warnet digunakan berganti-ganti oleh banyak
orang. Cara kerja dari modus ini sebenarnya sangat sederhana, tetapi banyak
para pengguna komputer di tempat umum yang lengah dan tidak sadar bahwa semua
aktivitasnya dicatat oleh orang lain.
Pelaku memasang
program keylogger di komputer-komputer umum. Program keylogger ini akan merekam
semua tombol keyboard yang ditekan oleh pengguna komputer berikutnya. Di lain
waktu, pemasang keylogger akan mengambil hasil “jebakannya” di komputer yang
sama, dan dia berharap akan memperoleh informasi penting dari para korbannya,
seperti user id dan password.
Sumber :